
Mari kita lihat apa itu kasih dari Kitab Perjanjian Lama.
Orang Yahudi yang takwa selalu berdoa
“ Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, Tuhan itu Esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu (Ulangan 6:4-5)”
Dalam kitab Imammat, TUHAN bersabda:
"Melainkan Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri' (Imamat 19:18)
Disini "kasih" adalah Perintah. Perintah yang harus di taat oleh bangsa Israel
Tetapi dalam Kitab Perjanjian Baru,
Kasih bukan lagi hanya sebuah perintah melainkan sebuah jawaban hadiah kepada TUHAN, karena bukan kita yang mencintai TUHAN tetapi TUHAN yang telah mencintai kita dahulu (1 Yoh 4: 10), jadi utuk merespon Kasih TUHAN, maka jawaban Kristen adalah Kasih.
Santo Yohanes, lebih dalam lagi menguraikan apa itu Kasih di dalam tulisannya
“Allah adalah Kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia (1Yoh 4:16).
Santo Paulus juga mengatakan bahwa Kasih merupakan kegenapan hukum Taurat.
“Karena itu Kasih adalah kegenapan hukum Taurat” (Roma 13:10)
Lalu Santo Paulus menguraikan lebih dalam lagi arti kasih kepada Jemaat di Korintus yang menjadi Bab terfavorit penulis yaitu 1 Korintus Bab 13:4-7
“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”
Kesimpulan:
Iman Kristen bersumber dari Kasih, karena tanpa Kasih iman Kristen tidak akan ada.
No comments:
Post a Comment